Indahnya Menjadi Orang bodoh, Kutukan Menjadi Orang Pintar.
Waktu itu saya dan guru saya sedang membicarakan teman dari guru saya. Kita panggil saya dia A. Dan beginilah pembahasan ini bisa terjadi.
Saya: Enak ya ron jadi Si A, tidak tau apa-apa dan pola pikirnya begitu menarik (aneh). Dia tidak punya beban pikiran apa pun. Jujur, saya sangat iri sama dia ron.
Ron: Iya wang, saya juga kadang merasa iri sama dia. Kadang ingin juga rasanya punya pemikiran seperti dia karena saya tidak akan memikirkan banyak hal. Kita tidak akan mengalami pembotakkan dini seperti sekarang.
Kami berdua tertawa terbahak-bahak.
Saya: Kadang saya bersyukur karena mengetahui banyak hal. Karena akhirnya bisa pelan-pelan lepas dari saya dulu. Dulu saya hanya tunggul tapi sekarang saya akhirnya menjadi manusia. Saya bersyukur untuk itu, tapi kadang saya merasa semakin saya belajar,semakin saya banyak mengerti banyak hal, semakin banyak juga rasa takut saya. Bukan rasa takut untuk belajar lagi, bukan juga takut untuk lebih banyak mengerti banyak hal, tapi saya takut saya tidak siap menghadapi apa yang akan terjadi di depan sana. Semakin saya belajar dan mengerti banyak hal, saya melihat semakin menakutnya sikap dan sifat manusia. Mereka seperti serigala yang siap memburu kita.
Ron: Mungkin itu adalah kutukan buat kita wang. Tapi justru karena itulah kita belajar. Agar kita tidak menjadi buruan para serigala itu. Kita akan menjadi Harimau yang siap menerkam mereka jika mereka mengusik kita.
Saya harap kalian mendapat pembelajaran dari percakapan saya dengan guru saya.
Waktu itu saya dan guru saya sedang membicarakan teman dari guru saya. Kita panggil saya dia A. Dan beginilah pembahasan ini bisa terjadi.
Saya: Enak ya ron jadi Si A, tidak tau apa-apa dan pola pikirnya begitu menarik (aneh). Dia tidak punya beban pikiran apa pun. Jujur, saya sangat iri sama dia ron.
Ron: Iya wang, saya juga kadang merasa iri sama dia. Kadang ingin juga rasanya punya pemikiran seperti dia karena saya tidak akan memikirkan banyak hal. Kita tidak akan mengalami pembotakkan dini seperti sekarang.
Kami berdua tertawa terbahak-bahak.
Saya: Kadang saya bersyukur karena mengetahui banyak hal. Karena akhirnya bisa pelan-pelan lepas dari saya dulu. Dulu saya hanya tunggul tapi sekarang saya akhirnya menjadi manusia. Saya bersyukur untuk itu, tapi kadang saya merasa semakin saya belajar,semakin saya banyak mengerti banyak hal, semakin banyak juga rasa takut saya. Bukan rasa takut untuk belajar lagi, bukan juga takut untuk lebih banyak mengerti banyak hal, tapi saya takut saya tidak siap menghadapi apa yang akan terjadi di depan sana. Semakin saya belajar dan mengerti banyak hal, saya melihat semakin menakutnya sikap dan sifat manusia. Mereka seperti serigala yang siap memburu kita.
Ron: Mungkin itu adalah kutukan buat kita wang. Tapi justru karena itulah kita belajar. Agar kita tidak menjadi buruan para serigala itu. Kita akan menjadi Harimau yang siap menerkam mereka jika mereka mengusik kita.
Saya harap kalian mendapat pembelajaran dari percakapan saya dengan guru saya.
Ini hanyalah pemahaman kami
Setiap orang punya pemikiran masing-masing
#hanyasharecerita
#hanyasharecerita
0 komentar:
Posting Komentar