Rabu, 24 April 2019

Belajar Menjadi Ayah untuk Adik-Adikku

Leave a Comment





Jalan Hidupku 

Chapter 5


Belajar Menjadi Ayah untuk Adik-Adikku 








Tidak penting siapa yang benar dan siapa yang salah, yang penitng adalah kamu fokus menjadi orang yang lebih baik.















Ketika saya SMP, saya mulai menyadari beberapa hal dan mempelajari beberapa hal yang bisa dibilang seharusnya tidak dipikirkan oleh anak seumuran saya.

Ketika saya masih SMP, saya benar-benar takut akan menjadi orang tua yang buruk untuk anak-anakku
Saya takut bahwa anak-anakku tidak akan menghormati saya.
Saya ingin menjadi teladan untuk anak-anakku nanti
Karena beberapa pikiranku, saya memutuskan untuk belajar menjadi ayah untuk adik-adikku

Ketakutan ini bukan datang tanpa sebuah alasan.
Saya sering melihat dimana banyak anak yang tidak menghaormati orang tuanya, mulai membangkang,
Sampai kadang ke taraf ekstrem seperti berkelahi dengan orang tuanya.
Jujur, saya pernah hampir meninju ayah saya karena saya tidak suka orang yang kasar.
Itu membuat saya merenung di dalam kamar saya dan membuat saya sadar.
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan tidak ada manusia yang sempurna.
Baik itu siapa pun, pasti pernah melakukan kesalahan.
Mungkin tidak sedikit di antara kita menyimpan sedikit sakit hati kepada orang tua kita,.
Baik itu sadar atau endak, kita biasanya marah dengan orang tua kita karena beberapa hal.

Seperti kita selalu dipukul waktu kecil.
Selalu diatur, dilarang untuk melakukan yang ingin kita lakukan.
Kita harus begini dan begitu.
Membanding-bandingkan kita dengan anak lain.
Dan masih banyak lagi

Orang tua kita selalu memberi alasan mereka melakukannya karena ingin yang terbaik untuk kita. Kadang mereka takut kita salah memilih, makanya mereka tidak membiarkan kita yang menentukan segala sesuatunya.


Kadang mereka takut kita gagal seperti mereka,makanya mereka mengajar kita dengan keras.
Kadang ada juga yang untuk memotivasi anaknya dengan cara membandingkannya dengan anak lain.
Orang tua kita bukanlah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, kadang mereka juga bisa berbuat salah.

Apa pun kesalahan orang tua mu.

Maafkanlah mereka.




Jika kamu merasa cara mendidik mereka salah, jangan kau benci mereka tetap hormatilah mereka.

Kamu tidak perlu emosi dan sebagainya, hanya perlu mengingat bagaimana nanti jika kamu sudah menjadi orang tua dan bagaimana harus mendidik anak-anak mu.




Saya punya prinsip.

Jika saya tidak suka dengan sikap dan tingkah laku seseorang, saya tidak akan mau buang-buang energi dan emosi saya lama-lama hanya untuk membenci apalagi mendendam pada seseorang itu, lebih baik saya menjadikan orang itu sebagai contoh dan berkata pada diri saya sendiri "Saya harus menjadi orang yang lebih baik dari orang itu dan saya tidak mau menjadi seperti orang itu."

Saya sadar bahwa saya tidak tinggal dalam keluarga yang sempurna, saya tidak pernah menyesal meskipun masalah silih berganti datang pada saya.

Saya bersyukur, karena mereka yang mau itu baik maupun yang buruk.

Merekalah yang telah membentuk diri saya yang sekarang.
Chapter 5
Chapter 6

0 komentar:

Posting Komentar