Kamis, 02 Mei 2019

Diajarkan Menghargai Uang

Leave a Comment



Chapter 6

Jalan Hidupku

Diajarkan Menghargai Uang








Kadang hal yang kecillah yang membuat terjadinya hal-hal besar terwujud.










Setiap keluarga mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengajarkan anak-anaknya.
Ada yang dimanja.
Ada yang keras.
Ada yang jika ingin sesuatu tinggal bilang.
Ada yang jika ingin sesuatu diharuskan untuk menabung dulu.


Saya sendiri jika menginginkan sesuatu diajarkan untuk menabung.
Saya cukup ingat di mana saya kelas 4 mulai menabung untuk membeli sepeda, karena saya melihat teman sepantaran saya naik sepeda kesekolah.

Seperti anak pada umumnya saya mencoba meminta ibu saya membelikan saya sepeda.

Keesokan harinya ibu saya membawakan saya celengan berbentuk angsa.
Ibuku lalu bilang,"Tommy, mama sekarang tidak ada uang untuk belikan kamu sepeda. Kamu coba pelan-pelan nabung dulu ya, mama juga mau nabung dulu."

Ketika itu saya mencoba mengerti kesusahan orang tua saya dan mencoba untuk menabung.

Setelah menabung sampai kelas 5 saya memecahkan celengan saya dan mulai menghitung.
Saya masih mengingat dengan jelas, bagaimana saya membawa satu kantong besar penuh dengan uang koin berjalan masuk ke toko sepeda di dekat rumah saya bersama ibu saya.

Saya berkata kepada ibu saya bahwa biarkan saya untuk membeli sepeda yang saya ingin dengan uang yang saya nabung ini. Uang yang ibu saya nabung untuk belikan adek saya sepeda aja, biar kami naik sepeda sama-sama.

Semenjak itu saya selalu belajar untuk mengerti ketidakmampuan keluarga kami,
Saya belajar untuk memahami bahwa tidak bisa selalu mengikuti gaya hidup orang lain.
Karena setiap orang mempunyai kemampuan keuangan yang berbeda-beda.
 
 
Chapter 6

0 komentar:

Posting Komentar