Setiap orang pasti mempunyai ketakutan berlebih pada sesuatu atau yang biasa di sebut dengan Fobia.
Ada orang yang Fobia terhadap jarum suntik, darah, bahkan jatuh cinta atau dllnya.
Kalau saya Phobia Ketinggian (Acropobhia).
Saya memang mengetahui kalau saya Fobia Ketinggian tapi yang saya tidak ketahui adalah seberapa parah Fobia saya.
Saya memang mengetahui kalau saya Fobia Ketinggian tapi yang saya tidak ketahui adalah seberapa parah Fobia saya.
Saya benar-benar mengetahuinya ketika saya harus melewati jalan seperti gambar di atas.
Coba kita lihat gambar di atas, seperti yang kita lihat terdapat semacam dua tembok yang lumayan tinggi dan tengah-tengahnya ada rumput-rumput gitu, lalu jika kita coba lihat sekali lagi hanya kedua tembok itu terhubung dengan tempat saya mengabadikan momentum saat itu.
Mungkin kalian sekarang berpikir dan mencoba menebak, bagaimana saya bisa sampai ketempat saya berdiri saat itu.
Mungkin ada yang dari kalian berpikir kalau di belakang saya ada jalan yang bagus untuk bisa dengan mudah sampai ke sana.
Atau mungkin kalian berpikir ada tangga sehingga saya hanya perlu sedikit memanjat saat itu.
Saya juga berharap seperti itu, sayangnya saya harus memberitahukan bahwa untuk saya dapat mencapai tempat saya berdiri saat itu hanya dengan satu cara yaitu jalan di atas salah satu dari kedua tembok itu.
Coba kalian bayangkan bagaimana saya yang memiliki Fobia Ketinggian melewati jalan yang seperti itu.
Jujur, saya benar-benar gemetaran, kaki saya tidak bisa berhenti bergegar, saya keringat dingin, saya sampai tidak bisa merasakan detak jantung saya lagi.
Saya harus berterima kasih kepada teman saya, karena kalau jika tidak dibantu oleh dia, mungkin saya tidak akan pernah sampai ke tempat saya mengabadikan momentum saat itu.
Kebetulan teman saya merekam kejadian waktu itu, silahkan di lihat.
Kalian boleh tertawa dan sebagai nya.
Saya tidak akan masalah karena saat itu saya benar-benar takut dan menurut saya memang lucu bagaimana muka saya benar-benar pucat pada saat itu (hahahha).
Tapi saya juga bersyukur karena tidak percuma saya sampai pucat pada saat itu (ahahhahahhaha).
Karena saat udah sampai tempatnya lumayan menyenangkan. :)
Ini adalah cerita salah satu ketakutan saya.
Bagaimana dengan kalian?
:)
0 komentar:
Posting Komentar