Orang yang kamu cintai atau Orang yang mencintai kamu?
Kemarin ada seorang teman yang bertanya kepada saya seperti ini,
" Wang, jika kamu dihadapi sebuah keadaan di mana kamu harus memilih antara dua wanita. Dimana dua wanita itu salah satunya adalah orang yang mencintai kamu dan satunya adalah wanita yang kamu cintai, siapa yang akan kamu pilih?"
Pertanyaan ini membuat saya terdiam cukup lama, saya untuk sesaat rasanya jatuh ke dalam sebuah sumur. Seolah-olah ketika saya berjalan-jalan, saya tidak sadar kalau saya berjalan di atas sumur dan langsung terjatuh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu datang juga gambaran ketika saya berada di masa-masa itu. Ketika saya di dalam masa kebinggungan untuk memilih dan apa dampak dari pilihan saya.
Di dalam lamunan saya, teman saya mencoba menyadarkan saya.
"Wang. kamu jangan melamun aja. Jadi kalau jadi kamu, kamu akan memilih siapa?"
Lalu dengan sangat kaget saya menjawab dengan tergagap-gagap
" Sorry-sorry. "
Saya mencoba untuk menenangkan diri saya dan menjawab.
" Pada dasarnya siapa pun orangnya, baik itu wanita maupun pria secara alam bawah sadar pasti kita akan memilih orang yang kita cintai dari pada orang yang mencintai kita. Tapi setelah hubungan kita tidak seperti yang kita harapkan, banyak dari kita akan berpikir kalau hubungan mereka akan lebih baik jika memilih orang lain atau orang yang mencintai kita. Karena pengalaman ku pun, mungkin saya akan memilih orang yang mencintai saya."
Lalu teman saya menjawab dengan semangat
" Berarti kamu sependapat dengan saya wang, saya juga akan melakukan itu."
" Tapi..." Kata saya tiba-tiba, langsung memotong pembicaraan teman saya.
" Tapi apa wang? " Kata teman saya dengan binggung.
" Kita kan udah satu pendapat." Tambah nya.
Dengan tersenyum saya mencoba melanjutkan kata-kata saya selagi teman saya kelihatan cukup binggung
" Tapi, itu mungkin yang akan saya lakukan. Mungkin, bukan pasti. Karena tidak ada jaminan saya akan melakukannya. Ketika kita mulai menilai sesuatu dengan melibatkan perasaan ( baik itu sebuah cinta atau pun kebencian), kita tidak akan dapat menilai sesuatu dengan tepat. Karena ketika mulai membawa perasaan ketika menilai sesuatu kita akan mulai melihat apa yang kita lihat, bukan apa yang sedang terjadi di depan mata kita. Nah, pertanyaan nya sekarang adalah ketika saya di hadapkan dalam pilihan itu, apakah saya membawa perasaan ke dalam penilaian saya."
" Cuma ada satu hal yang pasti bro, apa pun pilihan saya nanti. Saya tidak boleh menyesal dengan apa pun pilihan saya. Hidup ini adalah sebuah pilihan, ketika kamu tidak mau memilih. Itu adalah Pilihan Hidup Mu. Jalani lah pilihan mu dengan sebaik-baiknya meskipun itu berat rasanya, jangan sampai kamu menyesal dan terus hidup dalam rasa menyesal mu. Apa lagi menyesal bukanlah jalan keluar, itu hanya jalan kemunduran."
Teman saya dengan muka cemberut berkata, " Wang, kamu selalu membuatnya terlihat rumit."
Saya pun tertawa terbahak-bahak dan berkata," Setiap orang punya pemikirannya sendiri apa pun pilihan mereka, kita harus saling menghargai perbedaan pendapat dalam hal ini mau pun yang hal lain. Tidak ada jawaban yang selalu benar atau salah di dalam pertanyaan. Hanya karena jawaban mereka berbeda dengan mu, bukan berarti mereka salah dan kamu benar atau pun sebaliknya. Jawaban setiap orang selalu berbeda karena setiap orang mengerti sesuatu dengan cara dan pengalaman yang berbeda, kamu tidak bisa memaksa mereka merubahnya hanya karena kamu ingin. Biarkan lah mereka memilih. Kita hanya perlu mendukung apa pun pilihan mereka dan ikut belajar dari pengalaman mereka. "
0 komentar:
Posting Komentar